Terkait Megakorupsi, SCW Desak Pejabat Pertamina Mundur dari Jabatannya !

banner 120x600

 

PALEMBANG, MATALENSA.NEWS| Megakorupsi yang gila-gilaan di tubuh PT Pertamina mencapai  Rp 193,7 triliun,  sangat mengiris perasaan hati rakyat Indonesia.

Terkait soal itu, Sriwijaya Corruptions Watch (SCW) mendesak pemimpin Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel segera mundurkan diri dari jabatannya.

“Kami harapkan agar pimpinan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumsel segera hengkang dari jabatannya. Sebab pimpinan Pertamina selama ini telah terindikasi korupsi teramat besar,” teriak kordinator aksi SCW Sriwijaya M Sanusi AS SH lewat pelantang suara saat berdemo, di wilayah kerja PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Selasa, 11 Maret 2025.

Karena itu SCW Sriwijaya mendesak agar petinggi PT Pertamina Patra Niaga segera undur diri dari jabatan mereka. Sebab megakorupsi yang dilakukan terkait aktivitas pengoplosan pertalite menjadi pertamax benar-benar menyakiti hati rakyat.

Kordinator SCW Sriwijaya Sanusi yang didampingi David S, dan Didit S meminta agar para pimpinan Pertamina  yang melakukan tindakan merugikan masyarakat itu tak menutup kemungkinan telah terjadi pula di wilayah kerja PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Selatan.

Sesuai Undang-Undang RI Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, SCW Sriwijaya meminta agar para petinggi yang menduduki jabatan segera mundur dari jabatannya.

Menurut SCW Sriwijaya, pengoplosan pertalite menjadi pertamax telah menyalahi aturan dan tak bisa dibenarkan. Sebab di balik itu. terjadi adanya indikasi korupsi yang merugikan rakyat.

“Menyikapi aksi demo yang kami lakukan pada 3 Maret 2025, pihak Pertamina tidak mampu memberikan jawaban di hadapan massa aksi, sehingga memaksa kami untuk malakukan audensi ke kantor PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumsel. Namun dari beberapa pertanyaan yang disampaikan pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menjelaskan hanya temuan biasa-biasa saja, dan belum jelas kebenarannya,” jelas Sanusi.

Karena itu SCW Sriwijaya  menilai pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel telah meragukan temuan pihak Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

Dari beberapa pertanyaan yang diajukan hingga kini pihak Pertamina hanya bungkam. Menyikapi hal tersebut, kata Sanusi, SCW Sriwijaya melakukan aksi demonstrasi jilid kedua.

“Kami mendesak agar pimpinan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel segera mundur dari jabatannya dan segera hengkang dari Sumatera Selatan,” teriaknya.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja terhadap masyarakat, sambungnya, pihak Pertamina tak mampu memberi kepastian mengenai segala persoalan yang berkaitan dengan korupsi tersebut.

Menurut Sanusi, apapun alasannya, segala jenis BBM pertalite yang diubah menjadi pertamax, sudah menyalahi aturan dan tak bisa dibenarkan. “Tindakan ini telah merugikan masyarakat dan  menyebabkan terjadinya korupsi keuangan negara yang besar,” ucapnya.

Menurut dia, temuan Kejaksaan Agung itu, merupakan produk hukum yang sah. “Jangan dijadikan pembenaran kinerja sebagai bentuk alasan atas segala dugaan korupsi dari persoalan itu”.

Karena itu SCW Sriwijaya  menekankan agar pihak PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menjelaskan masalah sebenarnya kepada masyarakat Sumatera Selatan yang berada di wilayah kerja PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.

“Megakorupsi seperti ini bukan hanya hanya menimbulkan kerugian negara saja, tapi bentuk kejahatan yang sangat luar biasa, sehingga masyarakat kita telah dirugikan dan dibodohi atas semua persoalan itu,” tegasnya.

Dalam kaitan kasus itu, jelas Sanusi, masyarakat menjadi korban atas kelangkaan gas LPG 3 kilogram di wilayah Sumatera Selatan yang hingga sekarang belum ada kejelasan terkait tindakan culas megakorupsi tersebut.

Demi kepentingan masyarakat, kalau tak mampu bekerja untuk rakyat, tegasnya, lebih baik mundur saja dari jabatan yang diemban.

Sanusi menjelaskan bahwa SCW Sriwijaya akan melaporkan dan berunjukrasa di kantor BUMN RI, Kejagung, dan KPK untuk melakukan sidak dan nenggeledah kantor PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terkait banyaknya dugaan kasus  penyelewengan yang tak pernah tersekesaikan.

“Periksa sejumlah pejabat Pertamina sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan negara,” tutupnya.

Dalam aksi demo yang digelar SCW Sriwijaya di kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Plaju Palembang, tak ada sambutan sedikit pun dari pihak bersangkutan. (*)

Laporan Ferizal

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *