Blog  

Bersama Potong Tumpeng SPSI Sumsel “Harapkan Pelatihan Dapat Ciptakan Jalinan Hubungan Industrial Yang Kondusif.

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; module: j; hw-remosaic: 0; touch: (-1.0, -1.0); modeInfo: ; sceneMode: Night; cct_value: 0; AI_Scene: (-1, -1); aec_lux: 356.05142; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0;
banner 120x600

Palembang, Mata lensa.news

Pelatihan Dan HUT ke-52 Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Sumatera Selatan dirayakan di Azza Hotel, Palembang, pada Selasa (20/2/25).

Acara yang digelar secara meriah tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sumsel, Gordon Butar Butar, serta Ketua Pengurus Daerah Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan (FSPPP-SPSI) Sumsel, Cecep Wahyudi, SP.

saat wawancara dengan awak media Fakta news. com, Cecep Wahyudi menegaskan bahwasanya “Perayaan HUT dan pelatihan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk memperkuat kualitas pengurus serikat pekerja melalui pelatihan khusus. Kegiatan pelatihan yang diadakan bertujuan membekali para pengurus dengan keterampilan komunikasi, mediasi, serta pemahaman hukum ketenagakerjaan agar mampu menjalin hubungan harmonis dengan pengusaha.

Dalam hal ini terkadang untuk perbedaan pandangan antara pekerja dan pengusaha itu ada , namun hal tersebut merupakan bagian dari dinamika hubungan industrial. namun yang terpenting adalah bagaimana kita mampu berkomunikasi dengan baik dan mencari solusi bersama. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu para pengurus serikat dalam memahami cara menjalin hubungan industrial yang kondusif,” ungkap Cecep Wahyudi.

Dalam acara tersebut untuk Puncak acara HUT dan pelatihan ke-52 SPSI tersebut ditandai dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh Gubernur Sumatera Selatan yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur.

Lebih lanjut Cecep juga menyampaikan harapannya agar hubungan antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah dapat terus terjalin dengan baik serta mendapat dukungan dari semua pihak, steakholder semua.

“Untuk itu kami berharap ke depannya bukan hanya serikat pekerja yang dapat berperan aktif dalam menjaga hubungan harmonis, tetapi juga pemerintah dan juga APINDO. Dengan pembinaan yang berkelanjutan, hubungan industrial di Sumatera Selatan akan semakin baik,”jelasnya Cecep.

Ketua APINDO Sumsel, Gordon Butar Butar, menyambut positif penyelenggaraan HUT SPSI. Ia menilai bahwa hubungan antara pekerja dan pengusaha di Sumsel selama ini telah terjalin dengan harmonis.

“Sebagai pengusaha, kami ingin agar hubungan dengan tenaga kerja selalu berjalan dengan baik, sehingga tidak terjadi ketidaksepahaman yang dapat merugikan kedua belah pihak. Melalui acara seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa hubungan antara pengusaha dan pekerja.

sebenarnya dapat berjalan harmonis. Dengan demikian, diharapkan kesejahteraan tenaga kerja meningkat dan dunia usaha berkembang lebih maju,” ungkap Gordon.

Gordon juga menambahkan bahwa hubungan industrial yang harmonis akan berdampak positif pada iklim investasi di Indonesia. “Jika hubungan ini terus terjaga, maka investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan,” jelasnya.

Untuk Ke depannya FSPPP-SPSI Sumsel akan menyesuaikan agenda kegiatan dengan menyambut bulan Ramadan, namun tetap fokus menyelesaikan berbagai isu ketenagakerjaan yang menjadi perhatian. Mereka berkomitmen untuk terus bersinergi dengan semua pihak dalam menjaga hubungan industrial yang harmonis dan kondusif untuk sekarang dan akan datang,” pungkasnya.

SPSI) Sumatera Selatan dirayakan di Azza Hotel, Palembang, pada Selasa (20/2/2025).

Acara yang digelar secara meriah tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sumsel, Gordon Butar Butar, serta Ketua Pengurus Daerah Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan (FSPPP-SPSI) Sumsel, Cecep Wahyudi, SP.

Cecep Wahyudi menegaskan bahwasanya “Perayaan HUT dan pelatihan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk memperkuat kualitas pengurus serikat pekerja melalui pelatihan khusus. Kegiatan pelatihan yang diadakan bertujuan membekali para pengurus dengan keterampilan komunikasi, mediasi, serta pemahaman hukum ketenagakerjaan agar mampu menjalin hubungan harmonis dengan pengusaha.

“Hal ini terkadang untuk perbedaan pandangan antara pekerja dan pengusaha itu ada , namun hal tersebut merupakan bagian dari dinamika hubungan industrial. namun yang terpenting adalah bagaimana kita mampu berkomunikasi dengan baik dan mencari solusi bersama. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu para pengurus serikat dalam memahami cara menjalin hubungan industrial yang kondusif,” ungkap Cecep Wahyudi.

Dalam acara tersebut untuk Puncak acara HUT dan pelatihan ke-52 SPSI tersebut ditandai dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh Gubernur Sumatera Selatan yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur.

“Cecep juga menyampaikan harapannya agar hubungan antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah dapat terus terjalin dengan baik serta mendapat dukungan dari semua pihak, steakholder semua untuk itu kami berharap ke depannya bukan hanya serikat pekerja yang dapat berperan aktif dalam menjaga hubungan harmonis, tetapi juga pemerintah dan juga APINDO. Dengan pembinaan yang berkelanjutan, hubungan industrial di Sumatera Selatan akan semakin baik,”kata Cecep.

Ketua APINDO Sumsel, Gordon Butar Butar, menyambut positif penyelenggaraan HUT SPSI. Ia menilai bahwa hubungan antara pekerja dan pengusaha di Sumsel selama ini telah terjalin dengan harmonis.

“Disini  kami ingin agar hubungan dengan tenaga kerja selalu berjalan dengan baik, sehingga tidak terjadi ketidaksepahaman yang dapat merugikan kedua belah pihak. Melalui acara seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa hubungan antara pengusaha dan pekerja.

sebenarnya dapat berjalan harmonis. Dengan demikian, diharapkan kesejahteraan tenaga kerja meningkat dan dunia usaha berkembang lebih maju,” ungkap Gordon.

Gordon juga menambahkan bahwa hubungan industrial yang harmonis akan berdampak positif pada iklim investasi di Indonesia. “Jika hubungan ini terus terjaga, maka investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan,” jelasnya.

“Dan Untuk Ke depannya FSPPP-SPSI Sumsel akan menyesuaikan agenda kegiatan dengan menyambut bulan Ramadan, namun tetap fokus menyelesaikan berbagai isu ketenagakerjaan yang menjadi perhatian. Mereka berkomitmen untuk terus bersinergi dengan semua pihak dalam menjaga hubungan industrial yang harmonis dan kondusif untuk sekarang dan akan datang,”tutup Gordon .

(madhon )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *